zwani.com myspace graphic comments

Selasa, 13 Januari 2009

Bisnis Hotel di Jogja

ASPEK OPERASIONAL :

·         Bisnis perhotelan merupakan bisnis layanan jasa, maka selain dana investasi, pemilik dan pengelola hotel juga harus menyediakan dan menyisihkan dana yang cukup untuk biaya pemeliharaan hotel agar kondisi hotel tetap layak dan nyaman untuk ditempati. Tidak hanya masalah besarnya dana investasi tetapi juga masalah lamanya break even point, juga yang harus dijadikan bahan pertimbangan para investor. Dalam kondisi pertumbuhan ekonomi normal dengan mengabaikan beberapa kendala politik dan sosial, break even point untuk investasi hotel setidaknya baru akan tercapai 6 hingga 8 tahun mendatang (www.pikiran-rakyat.com tanggal 12 Maret 2008).

·         Bisnis perhotelan memiliki input variable yang beragam dan terbagi dalam operational cost serta fixed cost. Operational cost adalah semua biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan yang mencakup biaya kamar, makanan, dan minuman, listrik, air dan sebagainya. Sedangkan fixed cost lebih kepada semua biaya yang berhubungan dengan pegawai, misalnya gaji beserta seluruh benefit-nya. Di luar variable cost tersebut, biaya lain yang harus pula dipertimbangkan adalah management fee yang merupakan kewajiban pengelola hotel untuk membayar sejumlah fee kepada operator hotel dan bentuk pembayaran fee tidak sama untuk setiap operator. "International chain” biasanya menerapkan perhitungan fee berdasarkan jumlah kamar yang tersedia dan kamar yang terisi. Sedangkan operator hotel lain menerapkan fee berdasarkan persentase pendapatan hotel dan laba kotor (www.pikiran-rakyat.com tanggal 12 Maret 2008).

·         Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istidjab M Danunagoro mengatakan setelah kenaikan BBM, terutama tarif kamar hotel bintang tiga sampai lima dinaikkan antara 5-10 persen (Media Indonesia tgl.16-076-2008).

 

ASPEK PEMASARAN :         

Wisatawan ke Yogyakarta

·         Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya (Disparsenibud) Kota Yogyakarta, Hadi Mochtar menargetkan kunjungan wisatawan 2008 dapat kembali pulih seperti pada 2004 dan 2005 yang mencapai 1,5 juta pengunjung per tahun (www.hariansib.com tanggal 06-11-2007).

·         Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Yogyakarta M Desky menyatakan sejak awal tahun 2007 hingga memasuki bulan Juni, arus kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman yang masuk ke Yogyakarta terus meningkat. Jika sebelumnya volume kunjungan hanya berkisar 5.000 wisman per bulan, sekarang sekitar 5.500-6.000 wisman per bulan. Desky memperkirakan puncak arus wisman akan terjadi bulan Juli hingga September karena bertepatan dengan musim liburan di luar negeri sehingga total arus wisman pada akhir tahun bisa mencapai 120.000 orang atau sama dengan kondisi sebelum gempa (Kompas tanggal 10-06-2007).

·         Kasubag Data dan Informasi Badan Pariwisata Daerah (Baparda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sinang Sukanta menyatakan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Yogyakarta meningkat tajam setalah jalur penerbangan internasional melalui Bandara Internasional Asisutjipto Yogyakarta dibuka kembali, terutama wisman asal Belanda, Jepang dan Malayasia. Tingkat kunjugan wisatawan asing dari tahun ke tahun selalu menunjukan kenaikan, seperti wisman asal Belanda pada 2006 jumlahnya 15.726 orang naik menjadi 28.138 orang pada tahun 2007. Sedangkan kunjungan wisman asal Jepang pada 2006 mencapai 10.669 orang dan naik menjadi 13.377 orang pada 2007, wisatawan Prancis pada 2006 tercatat 4.236 naik menjadi 8.291 orang pada 2007. Kemudian wisman asal Amerika dari 5.310 orang pada 2006 naik menjadi 6.332 orang pada 2007 dan wisman Malaysia dari 5.390 orang pada 2006 naik menjadi 5.426 orang di 2007.

·         Data di Badan Pariwisata Daerah (Baparda) DIY menunjukkan pada 2007 jumlah wisman yang menggunakan jasa akomodasi hotel melati sebanyak 17.281 orang, sedangkan wisnus sebanyak 558.304 orang. Sementara jumlah wisman yang menginap di hotel bintang mencapai 85.943 orang dan wisnus sebanyak 587.893 orang (mediaindonesia.com tgl.23-04-2008).

·         Jumlah tamu yang menginap di hotel bintang selama bulan Mei 2008 tercatat sebanyak 56.605 orang yang terdiri dari 8.363 orang tamu mancanegara dan 48.242 orang tamu nusantara. Sementara jumlah tamu yang menginap di hotel non bintang sebanyak 198.377 orang yang terdiri dari 1.010 orang tamu mancanegara dan 197.367 orang tamu nusantara (Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.23/07/34/TH.X, 01 Juli 2008).

Tabel. Jumlah Tamu Menginap Hotel Bintang di Provinsi D.I. Yogyakarta Feb – Mei 2008.

Bulan / asal Tamu

Bintang 1

Bintang 2

Bintang 3

Bintang 4

Bintang 5

Seluruh Bintang

Februari

3.983

1.579

9.861

23.856

7.425

46.704

Mancanegara

224

72

779

2.735

2.486

6.296

Nusantara

3.759

1.507

9.082

21.121

4.939

40.408

Maret

4.871

2.015

12.815

27.767

8.295

55.763

Mancanegara

355

69

638

3.106

2.835

7.003

Nusantara

4.516

1.946

12.177

24.661

5.460

48.760

April

2.470

3.249

11.354

24.880

9.915

51.868

Mancanegara

89

332

760

2.139

3.094

6.414

Nusantara

2.381

2.917

10.594

22.741

6.821

45.454

Mei

2.642

3.314

11.567

27.270

11.812

56.605

Mancanegara

85

410

1.126

2.456

4.286

8.363

Nusantara

2.557

2.904

10.441

24.814

7.526

48.242

 

Tabel. Jumlah Tamu Menginap Hotel Non Bintang di Provinsi D.I. Yogyakarta Feb – Mei 2008.

Bulan / asal Tamu

Kelompok Kamar

Seluruh Hotel Non Bintang

<10

10-24

25-40

>40

Februari

60.949

43.069

23.994

9.863

139.729

Mancanegara

0

629

90

96

815

Nusantara

60.949

42.440

23.517

9.550

136.456

Maret

73.854

51.744

31.260

18.202

175.060

Mancanegara

0

594

63

641

1.298

Nusantara

73.854

51.150

31.197

17.561

173.762

April

66.672

47.719

24.653

12.932

151.436

Mancanegara

0

541

350

23

914

Nusantara

66.672

47.178

24.303

12.369

150.522

Mei

77.963

58.575

37.630

24.209

198.377

Mancanegara

118

746

83

63

1.010

Nusantara

77.845

57.829

37.547

24.146

197.367

Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.23/07/34/TH.X, 01 Juli 2008.

 

Tingkat Hunian

·         Data di Badan Pariwisata Daerah (Baparda) DIY menunjukkan pada 2007  lama tinggal wisman rata-rata 1,63  hari dan wisnus 1,87 hari di hotel melati, sedangkan untuk hotel bintang lama tinggal wisman mencapai 1,93 hari dan wisnus 1,59 hari (mediaindonesia.com tgl.23-04-2008).

·         Tingkat Penghunian Kamar hotel (TPK) pada hotel bintang di Provinsi D.I. Yogyakarta mencapai 53,61 persen pada Mei 2008. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 7,37 persen dibanding TPK bulan April 2008 yang sebesar 49,93 persen. Sedangkan Tingkat Penghunian Kamar hotel (TPK) pada hotel non bintang mencapai 30,83 persen. Angka ini mengalami juga kenaikan sebesar 3,32 persen dibanding TPK bulan April 2008 yang mencapai 29,84 persen (Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.23/07/34/TH.X, 01 Juli 2008).

Tabel. TPK Hotel Bintang di Provinsi D.I. Yogyakarta Feb – Mei 2008.

Bulan

Bintang 1

Bintang 2

Bintang 3

Bintang 4

Bintang 5

Seluruh Bintang

Feb 2008

28,53

22,75

42,60

50,86

49,06

44,76

Mar 2008

35,22

29,08

51,10

52,39

49,56

48,44

Apr 2008

30,14

36,13

63,96

52,91

47,57

49,93

Mei 2008

30,04

42,37

65,74

56,25

53,40

53,61

Tabel. TPK Hotel Non Bintang di Provinsi D.I. Yogyakarta Feb – Mei 2008.

Bulan

Kelompok Kamar

Seluruh Non Bintang

<10

10-24

25-40

>40

Feb 2008

22,13

26,93

27,92

33,82

28,35

Mar 2008

27,34

28,16

33,03

31,61

31,57

Apr 2008

27,76

27,02

31,27

34,20

29,84

Mei 2008

25,07

29,94

30,76

34,81

30,83

Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.23/07/34/TH.X, 01 Juli 2008.

·         Rata-rata lama menginap tamu di seluruh hotel Bintang 1,74 malam. Rata-rata menginap terlama pada hotel bintang lima mencapai 2,01 malam, sedangkan terendah pada hotel bintang tiga yaitu 1,55 malam. Rata-rata lama menginap tamu di seluruh hotel non Bintang 1,28 malam. Rata-rata menginap terlama pada kelompok kamar 10 - 24 yang mencapai 1,43 malam, sedangkan terendah pada kelompok kamar <10>

·         Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Yogyakarta, Istijab mengatakan tingkat hunian hotel di Yogyakarta pada libur panjang akhir pekan ini cukup tinggi, yakni mencapai 90 persen lebih untuk hotel berbintang, dan 80 persen untuk hotel melati dengan lama tinggal antara dua hingga tiga hari (www.kapanlagi.com tanggal 05-04-07). Istijab menambahkan libur panjang akhir pekan menjadi berkah bagi hotel-hotel berbintang dan melati di Yogyakarta, hampir semuanya 100 persen dan sulit mencari kamar kosong (www.kompas.com tgl.18-03-2008).

·         Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istidjab M Danunagoro mengatakan setelah kenaikan harga BBM tingkat hunian kamar hotel berbintang di DIY masih cukup baik antara 65-70 persen, dan angka ini bisa meningkat saat musim liburan sekolah. Siklus tingkat hunian hotel mulai Mei hingga Juli, pada bulan-bulan ini tingkat hunian lumayan tinggi, namun memasuki Agustus hingga November relatif menurun, kemudian naik lagi pada Desember dan mulai Januari hingga April kembali turun (Media Indonesia tgl.16-07-2008).

·         Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Istidjab Danunegoro menyatakan tingkat hunian hotel baik hotel bintang maupun melati di Yogyakarta dalam triwulan pertama tahun 2008 mencapai rata-rata  70%. Target kunjungan wisman  ke Yogyakarta bakal meningkat karena adanya pelaksanaan Visit Indonesia Year 2008 dan dibukanya penerbangan langsung Kuala Lumpur, Malaysia-Yogyakarta oleh dua maskapai penerbangan, yaitu Malaysia Airlines dan Air Asia (mediaindonesia.com tgl.23-04-2008).

 

Kondisi persaingan

·         Kota Yogyakarta memiliki 6.000 kamar mulai dari hotel berbintang hingga hotel melati (www.mediaindonesia.com tgl.06-07-2008).  Sedangkan jumlah di Yogyakarta pada 2006 sebagai berikut:

Tabel. Jumlah Hotel menurut Kecamatan dan Golongan Hotel di Kota Yogyakarta 2006.

No.

Kecamatan

Golongan Hotel

Bintang

Non Bintang

Jumlah

1.

Mantrijeron

2

31

33

2.

Kraton

0

0

0

3.

Mergangsan

4

46

50

4.

Umbulharjo

0

31

31

5.

Kotagede

0

5

5

6.

Gondokusuman

4

13

17

7.

Danurejan

3

16

19

8.

Pakualaman

0

11

11

9.

Gondoamanan

1

6

7

10.

Ngampilan

0

5

5

11.

Wirobrajan

0

11

11

12.

Gedongtengen

6

122

128

13.

Jetis

3

8

11

14.

Tegalrejo

0

6

6

 

Jumlah

23

311

334

Sumber: Kota Yogyakarta Dalam Angka 2006/2007.

·         Daftar Hotel/Wisma yang berada di sekitar lokasi UGM Yogyakarta sebagai berikut:

No.

Nama

Alamat

1.

Hotel Vidi I

Jl. Kaliurang Km 5

2.

Hotel Vidi II

Jl. Kaliurang Km 5,5

3.

Hotel Vidi III

Jl. Kaliurang Km 5,2,

Gang Karangwuni B1 CT II/5

4.

Wisma Magister Manajemen UGM

Jl. Kolombo, (Depan Santikara) Samirono

5.

Wisma Cakra Kembang

Jl. Kaliurang Km 5, no.5

6.

Novotel

Jl. Jendral Sudirman 89

7.

Hotel Ibis

Jl. Malioboro 52-58 Yogyakarta

8.

Hotel Ishiro Kencana

Jl. Kaliurang, Komplek Swakarya 7

Sumber: Fakultas Teknologi Pertanian UGM Yogyakarta.

·         Tarif hotel di sekitar kampus UGM sebagai berikut:

No.

Jasa Akomodasi sekitar Kampus UGM

Room Rate

1.

Wisma MM UGM

Rp 250.000,- s.d Rp 375.000,-

2.

Homestay MIPA UGM

Rp 130.000,-

3.

Hotel Ishiro

Rp 175.000,-

4.

Hotel VIDI

Rp 150.000,-

5.

Wisma Talenta III

Rp 75.000,- s.d Rp 175.0000,-

6.

Indraloka Homestay

Rp 85.000,- s.d Rp 140.000,-

 

Strategi usaha

Strategi usaha yang umumnya dilakukan oleh hotel untuk menaikkan tingkat okupansinya :

-          Menawarkan kamar hotel dan fasilitas lainnya seperti ruang pertemuan atau jamuan bisnis serta ruang eksibisi untuk kegiatan seminar, konferensi dan acara-acara lainnya.

-          Melakukan promosi, meningkatkan pelayanan, fasilitas hingga melakukan renovasi dengan harapan mendatangkan pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

-          Menetapkan harga yang kompetitif dan melakukan perubahan harga sesuai dengan kondisi pasar.

 

Saluran pemasaran

-          Saluran pemasaran langsung, yaitu penjualan kepada pengguna akhir.

-          Saluran pemasaran tak langsung, yaitu penjualan melalui agen perjalanan, korporat.

Tidak ada komentar: