Produk kemasan plastik cenderung meningkat terus seiring dengan semakin besarnya konsumsi masyarakat. Saat ini industri makanan dan minuman banyak menggunakan kemasan plastik sebagai pembungkus karena praktis dan relatif murah. Menurut Asosiasi Industri Olefin dan Plastik Indonesia (Inaplas), potensi pasar plastik Indonesia sangat besar yaitu sekitar 2,6 juta ton pada 2006 dan diperkirakan akan mencapai 4 juta ton pada 2015 dengan asumsi tingkat pertumbuhan hanya 6%. Pemakaian plastik di Indonesia masih rendah hanya 5 kg/orang/tahun dibandingkan dengan Taiwan misalnya yang mencapai 40 kg/orang/tahun. Berdasarkan data INAplas, kebutuhan plastik pada 2001 mencapai 1,650 juta ton, 2002 sebanyak 1,935 juta ton, 2003 sebanyak 2,150 juta ton dan 2004 sebanyak 2,250 juta ton dan 2005 sekitar 2,635 juta ton. Dengan demikian industri plastik kemasan di dalam negeri masih potensial untuk berkembang.
Kantong dan karung plastik merupakan jenis produk plastik yang saat ini volume produksinya terbesar diantara kelompok produk plastik lainnya di Indonesia seperti pipa dan selang plastik, plastik kemasan, plastik lembaran, maupun plastik kebutuhan rumah tangga. Pada tahun 2006 produksi kantong dan karung plastik mencapai 1.559.177 ton atau mencapai 39,3 % dari total produksi barang plastik di Indonesia pada tahun tersebut yang jumlahnya mencapai 3.967.255 ton.
Pada tahun 2003 produksi kantong dan karung plastik mencapai 1.513.395 ton, kemudian pada tahun 2006 hanya meningkat sedikit menjadi 1.559.177 ton dengan kapasitas produksi 1.978.769 ton maka utilisasinya mencapai 76,5%.
Jenis Produk | Lokasi | Jumlah Produsen |
Kantong plastik | Jawa Tengah | 60 |
Jawa Barat | 35 | |
Jawa Timur | 32 | |
| 23 | |
Banten | 23 | |
Sumatera Utara | 18 | |
Sumatera Selatan | 4 | |
Yogya | 3 | |
| 3 | |
| 1 | |
| 1 | |
Jambi | 1 | |
Jumlah | 208 | |
Karung plastik | Jawa Timur | 16 |
Jawa Tengah | 12 | |
Jawa Barat | 9 | |
Banten | 6 | |
Lampung | 2 | |
Sumatera Utara | 2 | |
Sumatera Selatan | 1 | |
| 1 | |
Jumlah | 49 |
Sumber: Depperin
Pemain utama industri karung dan kantong plastik sebagai berikut:
Nama Perusahaan | Kapasitas Produksi Per Tahun |
PT Dasaplast Nusantara | 59.800 ton |
PT Injaplast | 45.000 ton |
PT Murni Mapan Makmur | 12.000 ton |
PT Wiharta Karya Agung | 10.000 ton |
Kondisi persaingan dari barang substitusi yaitu kemasan berupa karung goni, kertas, logam dan kaca relatif lemah. Industri kemasan di Indonesia mendapat permintaan terbesar untuk bahan plastik fleksibel sebesar 35%, kertas 24%, logam 17%, kaca 6% dan sisanya lain-lain (www.tempointeraktif.com tanggal 04-12-2007). Hal ini karena kemasan plastik fleksibel lebih praktis dan lebih murah.
Ekspor kantong dan karung plastik cenderung stagnan, karena sejak tahun 2002 hingga tahun 2006 tidak menunjukan perubahan yang berarti. Pada tahun 2002 ekspor kantong dan katung plastik mencapai volume 34.377 ton setelah itu hingga tahun 2006 hanya sedikit mengalami perubahan. Sementara itu, impor kantong dan karung plastik secara bertahap terus menurun hingga sampai November 2006 tercatat hanya sebesar 51 ton. Meskipun impor terus menurun, tetapi konsumsi dalam negeri hampir dipastikan meningkat karena produksi meningkat cukup besar dan ekspor cenderung terus menurun.
Ekspor dan Impor kantong dan karung plastik tahun 2002 – 2006
Tahun | Ekspor (Ton) | Impor (Ton) |
2002 | 34.377 | 199 |
2003 | 29.729 | 731 |
2004 | 27.097 | 165 |
2005 | 35.409 | 141 |
2006 (Jan-Nov) | 33.361 | 51 |
Sumber: Depperin